Erin Kilbride, seorang peneliti di Human Rights Watch, menyebut keputusan Belgia sebagai langkah terbaik yang pernah ada dalam memperjuangkan hak pekerja seks. Dia berharap negara-negara lain juga akan mengikuti jejak Belgia. Namun, tidak semua orang setuju dengan keputusan ini. Beberapa kritikus mengatakan bahwa industri seks dapat menyebabkan perdagangan manusia, eksploitasi, dan pelecehan yang sulit dicegah meskipun ada undang-undang yang melindungi pekerja seks.
Julia Crumière, seorang relawan di Isala, sebuah LSM yang membantu pekerja seks di jalanan Belgia, mengkhawatirkan bahwa undang-undang ini dapat menormalkan profesi yang penuh dengan kekerasan. Namun, bagi banyak pekerja seks, pekerjaan tersebut adalah kebutuhan dan undang-undang ini sangat dibutuhkan.
Keputusan Belgia untuk mengubah undang-undang ini merupakan hasil dari protes yang berlangsung selama berbulan-bulan pada tahun 2022. Protes ini dipicu oleh kurangnya dukungan negara selama pandemi Covid-19. Sekarang, pekerja seks di Belgia memiliki perlindungan hukum yang sama seperti pekerja di sektor lainnya.
Dengan adanya undang-undang ini, diharapkan pekerja seks di Belgia akan mendapatkan perlindungan yang layak dan dihargai sebagai manusia. Ini adalah langkah maju yang patut diapresiasi dalam memperjuangkan hak-hak pekerja seks di seluruh dunia. Belgia telah membuka jalan untuk negara-negara lain untuk memberikan perlindungan yang sama kepada pekerja seks. Semoga keputusan ini dapat membawa perubahan positif bagi pekerja seks di seluruh dunia.