Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, mengatakan bahwa keputusan Kylian Mbappe untuk memberikan tendangan penalti kepada Jude Bellingham saat melawan Getafe akhir pekan lalu bukanlah karena trauma, melainkan karena sikap murah hati. Bagi Ancelotti, siapa yang menjadi eksekutor tidaklah menjadi masalah besar. Bellingham berhasil mencetak gol penalti saat Madrid menang 2-0 di Santiago Bernabeu pada Minggu lalu, meskipun Mbappe juga masih berada di lapangan dan mencetak gol kedua melalui open play.
Beberapa pihak menduga bahwa Mbappe mungkin ‘takut’ untuk menjadi eksekutor setelah tendangan penaltinya berhasil diblokir oleh Caoimhin Kelleher dalam pertandingan melawan Liverpool di Liga Champions empat hari sebelumnya. Namun, Ancelotti menegaskan bahwa hal tersebut bukanlah sebuah perdebatan. Bagi pelatih asal Italia itu, tindakan Mbappe memberikan kesempatan kepada Bellingham adalah sebuah bentuk tanggung jawab dan altruisme yang patut diapresiasi.
Ancelotti memuji bakat luar biasa Mbappe dan menyebutnya sebagai salah satu bakat terbesar dalam dunia sepak bola. Bagi Ancelotti, sikap Mbappe dalam pertandingan tersebut menunjukkan rasa tanggung jawab dan solidaritas terhadap timnya. Menurutnya, ketika seorang pemain berbakat seperti Mbappe bersikap demikian, itu menunjukkan bahwa tim berada di jalur yang benar.