Aplikasi dan website untuk meramal tanggal kematian memang banyak bertebaran di pasaran. Namun, ada satu aplikasi baru yang menarik perhatian, yaitu Death Clock. Aplikasi ini diklaim bisa memprediksi tanggal kematian penggunanya dengan bantuan kecerdasan buatan (AI). Death Clock dikembangkan oleh Brett Fransson, seorang developer yang ambisius.
Menurut Fransson, Death Clock menggunakan AI yang telah dilatih dengan lebih dari 1.200 studi tentang harapan hidup yang melibatkan 53 juta partisipan. Aplikasi ini memberikan informasi tentang rentang hidup seseorang berdasarkan kebiasaan hidup saat ini. Meskipun terdengar mengerikan, Death Clock juga memberikan tips kesehatan untuk membantu pengguna menghindari kematian lebih lama.
Death Clock pertama kali diluncurkan pada Juli 2024 dan kini sudah tersedia untuk perangkat Android dan iOS. Sayangnya, aplikasi ini belum tersedia di Indonesia. Meski begitu, dalam beberapa bulan sejak peluncurannya, Death Clock sudah di-download lebih dari 125.000 kali dan masuk ke dalam daftar teratas kategori aplikasi Health dan Fitness.
Aplikasi ini bisa memprediksi tanggal kematian pengguna berdasarkan informasi tentang diet, olahraga, tingkat stres, dan kebiasaan tidur. Menurut Fransson, hasil prediksinya memiliki tingkat akurasi yang cukup signifikan dibandingkan dengan tabel mortalitas standar.