Imagen 3 juga memiliki kemampuan untuk menciptakan logo perusahaan, termasuk logo Apple, Macy’s, Hershey’s, dan bahkan Google sendiri. Namun, hal ini menimbulkan pertanyaan tentang batasan alat ini dalam menghindari pelanggaran hak cipta. Meskipun Google berusaha keras untuk menjaga penggunaan Imagen 3 tetap terkontrol, alat ini tetap berbeda dengan Grok, generator gambar AI yang dimiliki oleh platform X milik Elon Musk. Grok dikenal lebih fleksibel, memungkinkan pengguna untuk membuat gambar kontroversial yang melibatkan narkoba, kekerasan, dan tokoh publik.

Namun, Google sendiri juga tidak luput dari masalah dengan alat AI mereka ini. Awal tahun ini, Google terpaksa menghentikan kemampuan pengguna untuk menghasilkan gambar dengan chatbot Gemini AI setelah ditemukan bahwa alat tersebut sering menghasilkan gambar yang tidak akurat secara historis.

Dengan segala kelebihan dan keterbatasannya, Imagen 3 tetap menjadi salah satu alat yang menarik untuk dieksplorasi oleh pengguna. Dengan kreativitas dan kehati-hatian dalam penggunaannya, Imagen 3 dapat memberikan pengalaman yang menarik dalam menciptakan gambar-gambar yang unik dan menarik. Semoga Google terus melakukan inovasi dan peningkatan dalam teknologi AI mereka agar dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi pengguna di masa depan.