Layanan internet melalui satelit milik Elon Musk, Starlink, telah resmi hadir di Indonesia sejak bulan Mei yang lalu. Di Indonesia, perangkat Starlink dijual dengan harga Rp 7,8 juta dan biaya langganan terendahnya adalah Rp 750.000 per bulan untuk paket Residensial. Ketika pertama kali diluncurkan di Indonesia, Starlink langsung menjadi pembicaraan hangat di dunia maya. Banyak pengguna yang mencoba Starlink di Indonesia mengatakan bahwa kecepatan download bisa mencapai hingga 300 Mbps.
Namun, belakangan ini banyak yang membicarakan bahwa kecepatan Starlink, khususnya pada paket Residensial seharga Rp 750.000 per bulan, telah dibatasi menjadi maksimal 159 Mbps. Angka ini sekitar setengah dari kecepatan tertinggi yang awalnya dijanjikan kepada konsumen ketika Starlink pertama kali masuk ke Indonesia. Kabar tentang pembatasan kecepatan ini pun ramai diperbincangkan di dunia maya.
Banyak posting di media sosial seperti Facebook dan forum Reddit yang menampilkan pengumuman resmi dari situs Starlink Indonesia. Di situs tersebut, terdapat informasi mengenai harga perangkat dan biaya langganan Starlink. Di bagian bawah halaman situs, terdapat tulisan “Kecepatan di Indonesia hingga 159 Mbps”, yang artinya kecepatan maksimal yang bisa didapatkan tidak melebihi 300 Mbps seperti yang sebelumnya dijanjikan.