Dokter spesialis kesehatan jiwa konsultan psikiatri anak dan remaja dari RSUI, dr. Fransiska M. Kaligis Sp.KJ (K), mengatakan bahwa diagnosis kanker pada anak seringkali memberikan dampak yang besar bagi orang tua. Oleh karena itu, mereka memerlukan dukungan psikologis dalam mendampingi anak mereka selama proses pengobatan.
Fransiska menekankan pentingnya peran orang tua dalam merawat anak dengan kanker. Mereka tidak hanya harus memberikan dukungan medis, tetapi juga dukungan emosional. Orang tua dapat menjadi penguat bagi anak-anak mereka, membantu mereka menghadapi stres dan berpikiran positif selama menjalani pengobatan kanker.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa orang tua sendiri juga bisa merasakan dampak psikologis yang berat ketika mendapati bahwa anak mereka menderita kanker. Mereka bisa mengalami shock, penolakan, rasa marah, dan bahkan putus asa. Proses ini bisa memakan waktu lama sebelum orang tua akhirnya bisa menerima keadaan dan memberikan dukungan yang dibutuhkan pada anak.
Dampak psikologis ini juga bisa berimbas pada keluarga secara keseluruhan, membuat orang tua mengalami stres, depresi, dan rasa bersalah. Orang tua sering kali merasa tidak mampu memberikan yang terbaik pada anak mereka, sehingga merasa sebagai ‘pasien terselubung’ di balik anak yang sakit.