Apakah kamu tahu bahwa satu dari empat orang dewasa tidak cukup bergerak seperti yang disarankan? Hal ini sungguh disayangkan, karena gaya hidup yang kurang gerak dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Namun, bagaimana kita bisa tahu apakah kita kurang bergerak? Dan bagaimana cara mengatasinya? Artikel ini bertujuan untuk membahas tanda-tanda gaya hidup yang kurang aktif yang perlu diwaspadai, serta dampaknya terhadap kesehatan fisik dan mental kita, beserta solusi sederhana untuk lebih sering bergerak.
Tanda-tanda gaya hidup yang kurang aktif
Gagal memenuhi rekomendasi latihan kesehatan global
Gaya hidup yang kurang aktif didefinisikan oleh Sedentary Behavior Research Network (SBRN) sebagai perilaku di mana kita menghabiskan waktu dalam posisi duduk, berbaring, atau rebahan dengan pengeluaran energi kurang dari 1,5 setara metabolik. Gaya hidup ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan karena tubuh kita tidak dirancang untuk diam dalam waktu lama. Penelitian dari Universitas Liverpool menunjukkan bahwa tidak bergerak selama dua minggu saja dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan, seperti berkurangnya massa otot dan perubahan metabolisme.
Salah satu cara untuk mengetahui apakah kita kurang bergerak adalah dengan mempertimbangkan pedoman Organisasi Kesehatan Dunia, yang merekomendasikan aktivitas aerobik intensitas sedang selama 150 hingga 300 menit per minggu atau aktivitas aerobik intensitas tinggi selama 75 hingga 150 menit per minggu, ditambah dua hari latihan kekuatan. Jika kita tidak memenuhi rekomendasi tersebut, kemungkinan besar kita kurang bergerak. Solusinya adalah membangun rutinitas olahraga secara perlahan hingga mencapai anjuran tersebut.
Menghabiskan lebih dari setengah hari tanpa bergerak
Indikator lain dari gaya hidup yang kurang aktif adalah seberapa banyak kita bergerak saat terjaga. Jika kita menghabiskan lebih dari 50 persen waktu itu untuk duduk, berbaring, dan tidak bergerak, penting untuk menemukan cara untuk mengubahnya. Rekomendasi umumnya adalah mengurangi perilaku duduk diam dalam waktu lama menjadi tidak lebih dari 60 menit. Untuk mengurangi ketidakaktifan, fokuslah pada frekuensi gerakan yang lebih sering sepanjang hari. Misalnya, parkir jauh dari tujuan, menggunakan tangga daripada lift, atau menambahkan olahraga ringan setiap jam duduk.
Kelelahan sepanjang waktu
Kelelahan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk gaya hidup yang kurang aktif. Semakin banyak kita duduk, semakin besar rasa kelelahan yang kita rasakan. Bergerak dapat membantu mengembalikan energi dan semangat. Sebuah studi menunjukkan bahwa olahraga intensitas rendah atau sedang selama 20 menit tiga kali seminggu selama enam minggu dapat meningkatkan tingkat energi sebesar 20 persen. Jalan-jalan pagi atau sore di sekitar pemukiman adalah cara sempurna untuk menambahkan aktivitas intensitas rendah setiap hari.
Perubahan berat badan dan metabolisme
Gaya hidup yang kurang aktif dapat menyebabkan penambahan berat badan dan masalah metabolisme. Untuk menjaga berat badan tetap seimbang, kita perlu membakar jumlah kalori yang sama dengan yang kita konsumsi. Jika kita terlalu banyak duduk, asupan kalori tetap sama sementara pengeluaran energi menurun, sehingga kelebihan kalori disimpan sebagai lemak. Selain itu, metabolisme juga dipengaruhi oleh tingkat aktivitas fisik. Metabolisme yang lambat berarti tubuh membakar lebih sedikit kalori saat istirahat.
Kelelahan setelah melakukan gerakan ringan
Gaya hidup yang kurang aktif dapat membuat kita mudah merasa kehabisan napas dan jantung berdebar. Jika kita terlalu banyak duduk, aliran oksigen ke jantung dapat terganggu, menyebabkan penurunan kondisi jantung. Jadi, penting untuk tetap aktif agar jantung tetap sehat dan tubuh tetap bugar.