Menurut makalah tersebut, sampah elektronik diperkirakan akan meningkat dari 2,6 ribu ton per tahun pada tahun 2023 menjadi sekitar 0,4-2,5 juta ton per tahun pada tahun 2030. Wah, sungguh jumlah yang sangat besar! Para peneliti juga memberikan sejumlah rekomendasi untuk mengatasi masalah sampah elektronik ini, seperti mendaur ulang server yang tidak terpakai lagi daripada membuangnya, serta memperpanjang usia chip atau GPU yang digunakan dengan meningkatkan software dan efisiensi.
Menariknya, para peneliti juga menyarankan perusahaan untuk segera meng-upgrade ke GPU terbaru ketimbang membeli dua GPU yang lebih lambat untuk mengurangi sampah. Langkah-langkah mitigasi ini diperkirakan dapat memangkas sampah elektronik antara 16-86%. Namun, apakah rekomendasi ini akan diterapkan secara luas dan seberapa efektifnya, masih menjadi tanda tanya besar.
Jadi, kita semua perlu lebih sadar akan dampak lingkungan dari perkembangan teknologi AI generatif ini. Kita harus bersama-sama mencari solusi untuk mengurangi sampah elektronik yang dihasilkan, agar bumi kita tetap lestari untuk generasi mendatang. Semoga para perusahaan dan pemerintah bisa bekerja sama dalam mengatasi masalah ini, ya! Terima kasih sudah membaca informasi ini. Semoga bermanfaat!