Hasil tes jaringan di dua kota tersebut nunjukkin hasil yang cukup menggembirakan. Buffering video berkurang 15 persen, kecepatan unduh naik 11 persen, dan waktu loading halaman web juga lebih cepat, hampir 30 persen lebih baik. Latensi buat gaming juga turun 47 persen, jadi lebih responsif.
Selain ningkatin performa, teknologi Self-Adaptive Feedback juga punya fitur hemat energi. BTS (Base Transceiver Station) secara otomatis bakal beralih ke mode daya rendah saat traffic jaringan lagi sepi. Efisiensi daya naik sekitar 15 persen, sementara konsumsi energi turun 8 persen, yang tentunya juga bantu ngurangin biaya operasional.
Richard Liang, Presiden Direktur ZTE Indonesia, bilang kalau setiap inovasi punya harapan baru dan peluang besar ke depannya. “Dengan mengintegrasi AI ke dalam jaringan, Telkomsel dan ZTE gak cuma ningkatin efisiensi, tapi juga memenuhi kebutuhan akses konten digital berkualitas tinggi yang makin besar,” kata Richard.
“Melalui kolaborasi ini, kami berkomitmen buat ningkatin kualitas akses digital di Indonesia dan memberi dampak positif buat masyarakat,” tambahnya.