Jerome Rothen, mantan pemain Timnas Prancis, menyalahkan Kylian Mbappe sebagai penyebab krisis yang dialami Real Madrid. Madrid sedang mengalami masa sulit setelah beberapa kekalahan beruntun. Mbappe bergabung dengan Los Blancos pada musim panas tahun lalu setelah tujuh tahun berseragam Paris Saint-Germain. Dengan kehadiran bintang sepakbola Prancis tersebut, Madrid diharapkan bisa menjadi Los Galacticos baru yang sulit dikalahkan setelah meraih LaLiga dan Liga Champions pada musim 2023/2024. Namun, harapan itu belum terwujud di awal musim ini. Mbappe belum tampil maksimal sebagai penyerang tengah dan baru mencetak delapan gol dalam 15 pertandingan. Bahkan dari delapan gol tersebut, hanya lima gol tercipta dari open play, dan hanya satu gol dicetak dalam enam pertandingan terakhirnya.
Awal karier Mbappe bersama Madrid tidak sesuai harapan. Setelah memulai dengan sembilan pertandingan tanpa kekalahan, tim Carlo Ancelotti hanya berhasil meraih tiga kemenangan dan tiga kekalahan dalam enam pertandingan terakhirnya. Keadaan semakin memburuk ketika Madrid kalah secara berturut-turut dari rival abadinya, Barcelona dengan skor 0-4, kemudian dihajar oleh AC Milan dengan skor 1-3.
Rothen menganggap bahwa kesulitan Mbappe dalam beradaptasi berdampak negatif bagi para pemain bintang Madrid lainnya. Menurutnya, Mbappe menjadi akar masalah dari kelesuan Real Madrid. “Mbappe adalah bintang musim panas ini. Real Madrid telah meraih segalanya musim lalu, dengan tim yang solid dan pemain-pemain yang membuktikan nilai mereka di lapangan. Namun, saya merasa semua itu sekarang hilang,” ujar Rothen seperti dilansir oleh AS. “Kylian menjadi pusat perhatian dalam situasi ini, dan kehadirannya menimbulkan rasa frustrasi bagi beberapa pemain. Mereka mulai kehilangan peran dan keunggulan mereka.”