Kombes Herry Wijatmoko dari RS Polri mengatakan bahwa proses identifikasi terhadap ketujuh jenazah sedang dilakukan. Tim forensik dari berbagai bidang seperti kedokteran gigi, DNA, inafis, dan sidik jari terlibat dalam proses ini. Keluarga korban diminta untuk membawa dokumen dan barang pribadi korban untuk membantu proses identifikasi.
“Dokumen dan barang pribadi korban seperti kartu identitas, kartu keluarga, alat pribadi seperti sikat gigi, sisir, atau baju yang belum dicuci sangat diperlukan untuk pemeriksaan sampel DNA,” jelas Herry. “Foto korban semasa hidup juga akan membantu dalam proses identifikasi.”
Herry juga menyebut bahwa dari hasil pemeriksaan sementara, ketujuh jenazah memiliki ciri yang hampir sama. “Satu di antaranya terendam air dan proses pembusukan sudah dimulai. Air yang rendah suhunya membuat proses pembusukan berjalan, setidaknya sudah 24 jam,” ungkap Herry.
Dalam keseluruhan proses ini, pihak kepolisian berkomitmen untuk menyelesaikan kasus ini dengan transparan dan adil. Semua pihak terkait akan terus bekerja sama untuk mengungkap kebenaran di balik kematian tragis para remaja tersebut.