Manajer perekrutan yang diwawancarai dalam survei juga melaporkan bahwa beberapa pekerja Gen Z mengalami kesulitan dalam mengelola beban kerja, sering terlambat, dan tidak memperhatikan etika berpakaian atau berbicara dengan sopan.
Laporan terpisah dari bulan April juga menemukan bahwa pekerja Generasi Z cenderung bergantung pada dukungan orang tua mereka selama proses pencarian kerja. Bahkan, sebanyak 70 persen dari mereka mengakui meminta bantuan orang tua dalam mencari pekerjaan, sementara 25 persen lainnya bahkan membawa orang tua mereka ke wawancara kerja.
Tampaknya, ada tantangan tersendiri bagi para lulusan baru dalam menghadapi dunia kerja yang berbeda dengan lingkungan akademis. Penting bagi mereka untuk dapat beradaptasi dengan cepat, meningkatkan keterampilan yang diperlukan, dan menjadi lebih mandiri dalam mencari dan menjaga pekerjaan. Semoga dengan pemahaman yang lebih baik tentang tantangan ini, para Gen Z dapat meraih kesuksesan dalam karier mereka.