Studi ini menyoroti paparan jangka panjang terhadap kebisingan lalu lintas dan polusi partikel seperti knalpot mobil dan asap pembangkit listrik di Denmark. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa polusi udara dapat memengaruhi kualitas sperma, terutama motilitas dan jumlah sperma.

Peneliti fokus pada polusi suara karena diketahui dapat memengaruhi stres, tidur, dan penyakit lain seperti kardiovaskular dan diabetes. Mereka berhipotesis bahwa stres dan gangguan tidur akibat polusi suara juga dapat berdampak pada kemandulan.

Mette Sørensen, penulis utama studi tersebut, menyatakan bahwa kedua jenis polusi ini sering terjadi di lingkungan perkotaan, sehingga penting untuk memahami dampaknya dalam kehidupan sehari-hari. Studi ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana polusi udara dan suara dapat memengaruhi kesuburan, dan menegaskan perlunya tindakan untuk mengurangi paparan polusi lingkungan.