Virus Mpox, yang merupakan virus ortopox dari famili yang sama dengan cacar, biasanya stabil dan lambat bermutasi. Namun, mutasi yang disebabkan oleh APOBEC dapat mempercepat evolusi virus ini, seperti yang diungkapkan oleh Dr. Miguel Paredes dari Fred Hutchison Cancer Center di Seattle.
Pada masa lalu, Mpox umumnya menular melalui kontak manusia dengan hewan terinfeksi. Namun, versi baru dari virus ini, klade Ib dan IIb, sekarang dapat dianggap sebagai penyakit menular seksual. Dr. Salim Abdool Karim, seorang ahli epidemiologi dari Afrika Selatan, menyatakan bahwa sebagian besar kasus klade Ib terjadi pada orang dewasa, terutama pekerja seks perempuan di Kivu Selatan, Kongo.
Virus ini juga dapat menyebar melalui kontak dekat dengan individu terinfeksi, yang kemungkinan terjadi di kelompok anak-anak di Burundi dan kamp-kamp pengungsian di Kongo timur. Anak-anak, wanita hamil, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah berisiko lebih tinggi terkena penyakit Mpox yang serius dan berpotensi fatal.
Dengan begitu banyak hal yang belum diketahui tentang virus ini, peneliti dan ahli kesehatan terus bekerja keras untuk memahami dan mengatasi wabah Mpox. Kecepatan mutasi virus ini menjadi tantangan tersendiri, namun upaya kolaboratif dari berbagai negara diharapkan dapat membantu mengendalikan penyebaran virus ini. Semoga dengan kerja sama yang solid, kita dapat mengatasi masalah kesehatan masyarakat ini dengan efektif.