Dalam kasus tertentu, ada orang yang merasa lebih baik dan naik statusnya dengan merendahkan orang lain. Mereka merasa lebih hebat jika melihat orang lain lemah, susah, atau menderta. Sebaliknya, mereka merasa bahagia dan dihargai lebih tinggi dibandingkan dengan orang lain.
Menariknya, schadenfreude sebenarnya memiliki dasar biologis dan terkait dengan reaksi emosional seseorang. Sebuah penelitian dari Universitas Princeton menunjukkan bahwa otot penggerak senyum dan tawa lebih aktif saat melihat orang lain menderita. Bahkan, aliran listrik pada otot pipi juga meningkat saat melihat orang yang tidak disukai.
Dengan demikian, kita perlu memahami bahwa schadenfreude adalah bagian dari sifat manusia, namun kita juga harus berusaha untuk tidak terlalu menikmati kesengsaraan orang lain. Sebaliknya, kita dapat mencari kebahagiaan dan kepuasan dari hal-hal positif tanpa harus merendahkan orang lain. Semoga kita semua bisa menjadi manusia yang lebih baik dan lebih empati terhadap sesama.