Di tengah kesibukan aktivitas sehari-hari, banyak dari kita merasa bahwa minum kopi adalah suatu keharusan. Tanpa secangkir kopi di pagi hari atau sebelum memulai aktivitas, rasanya seperti kurang semangat dan bergairah menjalani hidup. Beberapa bahkan sudah sampai pada tingkat kecanduan, dengan mengonsumsi lebih dari 3 cangkir kopi sehari.
Tentu saja, efek semangat yang didapat dari kopi tidak lepas dari kandungan kafein di dalamnya. Kafein memiliki kemampuan merangsang sistem saraf dan melepaskan dopamin, yang membuat kita merasa lebih bersemangat. Saat kafein masuk ke dalam tubuh, ia berinteraksi dengan hormon kortisol. Kortisol merupakan hormon yang memacu sistem adrenalin dalam tubuh. Ketika kafein dan kortisol bertemu, mereka akan memicu pelepasan adrenalin di organ-organ penting seperti jantung, ginjal, dan sistem saraf.
Para peneliti menemukan bahwa waktu terbaik untuk minum kopi sebenarnya berdasarkan pada tingkat hormon kortisol dalam tubuh. Hormon kortisol biasanya mencapai puncak tiga kali sehari, yaitu setelah bangun tidur (sekitar pukul 8-9 pagi), siang hari (pukul 12-13), dan malam hari (pukul 18-19). Berdasarkan penelitian ahli saraf Steven Miller dari University of the Health Sciences di Maryland, waktu terbaik untuk minum kopi bukanlah saat bangun tidur seperti kebanyakan orang lakukan. Sebaliknya, waktu yang ideal adalah setelah hormon kortisol melewati masa puncak atau saat mengalami penurunan, yaitu sekitar pukul 9 pagi, 13 siang, dan 19 malam.
Jadi, sebaiknya kita tidak langsung minum kopi begitu bangun tidur atau jam 6-7 pagi. Lebih baik menunggu hingga pukul 10.30-11.30 saat hormon kortisol sedang berada di titik terendah. Jika tidak mengonsumsi kopi pada waktu yang tepat, tubuh bisa menjadi lebih toleran terhadap kafein. Akibatnya, kita mungkin perlu minum kopi dalam jumlah yang lebih besar untuk merasakan efek yang sama seperti biasanya.