Mungkin kita pernah mendengar cerita tentang seseorang yang berselingkuh, meskipun kehidupan rumah tangganya terlihat bahagia. Hal ini tentu membuat kita bertanya-tanya, mengapa orang bisa berselingkuh, terutama jika hubungannya terlihat baik-baik saja. Apa yang sebenarnya mereka cari?
Menurut Stacy Thiry, seorang konselor kesehatan mental, perselingkuhan tidak selalu berarti bahwa pasangan tidak bahagia atau ingin mengakhiri hubungan. Hubungan itu sendiri memang rumit. Ada orang yang tidak bahagia dalam hubungannya tapi tidak berselingkuh, dan sebaliknya, ada juga yang bahagia tapi berselingkuh, menurut Aurisha Smolarski, seorang terapis pernikahan dan keluarga.
Ada beberapa alasan mengapa seseorang mungkin berselingkuh, bahkan dalam hubungan yang terlihat bahagia dan sehat. Pertama, harga diri yang rendah bisa menjadi penyebabnya. Orang mungkin mencari perhatian, kasih sayang, dan pengakuan dari luar untuk meningkatkan harga diri mereka. Selain itu, mencari kesenangan baru juga bisa menjadi alasan seseorang berselingkuh. Pengalaman baru dapat memicu pelepasan dopamin, zat kimia otak yang membuat kita merasa senang dan puas.
Selain itu, kebutuhan seksual yang tidak terpenuhi juga bisa menjadi pemicu seseorang berselingkuh. Gairah seks setiap orang bisa berbeda, dan jika pasangan tidak sejalan dalam hal ini, seseorang mungkin mencari kepuasan di luar hubungan. Trauma masa lalu juga bisa menjadi alasan seseorang berselingkuh, karena mereka sulit mempercayai pasangan mereka. Kesepian juga bisa menjadi faktor motivasi untuk berselingkuh, terutama jika pasangan sering bepergian.