Menurut Yulius, hasil monitoring yang dilakukan oleh Kemenko Bidang Perekonomian menunjukkan peningkatan kualitas KUR dari sisi jumlah debitur baru, debitur yang mengalami graduasi, dan penyaluran KUR di sektor produksi. Total realisasi pembayaran subsidi bunga KUR dari tahun 2015 hingga 30 September 2024 mencapai Rp 163 triliun. Subsidi bunga KUR diberikan sebagai upaya untuk meringankan beban biaya pinjaman bagi debitur, terutama dalam situasi ekonomi sulit, seperti dampak pandemi COVID-19.
Yulius juga menyebutkan bahwa dasar hukum dan kebijakan dalam Permenko Perekonomian Nomor 01 Tahun 2023 telah mengoptimalkan plafon KUR untuk menambah target debitur baru, mendorong debitur yang mengalami graduasi, dan difokuskan pada sektor produksi.
Dengan adanya penyaluran KUR yang besar dan pembayaran subsidi bunga yang signifikan, diharapkan UMKM dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia. Semoga program KUR ini dapat terus memberikan manfaat bagi para pelaku usaha kecil dan menengah di tanah air.
