Menurunnya Kinerja Anggota Holding BUMN Farmasi Rugi sampai Rp 2 16 Triliun di Tahun 2023

Menurunnya Kinerja Anggota, Holding BUMN Farmasi Rugi Sampai Rp 2,16 Triliun di Tahun 2023

Kimia Farma, sebagai kontributor pendapatan terbesar dalam holding tersebut, mencatatkan pendapatan sebesar Rp 9,9 triliun pada tahun 2023, naik dari Rp 9,2 triliun pada tahun sebelumnya. Namun, mereka juga mengalami penurunan laba bersih menjadi kerugian sebesar Rp 1,82 triliun dari keuntungan sebelumnya yang hanya minus Rp 126 miliar.

Penyebab dari penurunan kinerja Kimia Farma antara lain adalah rendahnya utilisasi manufaktur, inefisiensi operasional, dan portofolio produk yang belum optimal. Di sisi lain, Bio Farma mengalami penurunan laba menjadi Rp 304 miliar pada tahun 2023, terutama karena tidak adanya penjualan produk Covid-19 yang signifikan seperti pada tahun sebelumnya.

Secara keseluruhan, tekanan profitabilitas yang dialami oleh Holding BUMN Farmasi pada tahun 2023 dapat diatributkan kepada berbagai faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerja anggotanya, Kimia Farma dan Indofarma, serta kondisi normalisasi pendapatan setelah periode Covid-19 dari tahun 2019 hingga 2023.