Bahaya di Tengah Kelas Menengah yang Semakin Turun Kasta

Bahaya di Tengah Kelas Menengah yang Semakin Turun Kasta

Banyak warga kelas menengah di Indonesia dilaporkan mengalami penurunan status ekonomi menjadi calon kelas menengah karena kehabisan dana setelah menghabiskan tabungan mereka. Hal ini menjadi perhatian serius karena jika masalah ini terus berlanjut, perekonomian Indonesia bisa mengalami krisis yang tidak diinginkan. Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad, menjelaskan bahwa penurunan jumlah warga kelas menengah dapat menyebabkan tingkat konsumsi kelompok tersebut semakin menurun, yang pada akhirnya akan memicu peningkatan jumlah orang yang turun kasta dari tahun ke tahun.

Dampaknya adalah semakin banyak orang miskin di Indonesia, yang membuat pemerataan kesejahteraan sosial semakin sulit dilakukan. “Jika konsumsi di kelas menengah terus menurun, upaya untuk pemerataan kesejahteraan di masyarakat akan semakin berat. Kelas bawah akan semakin tertekan, sehingga kesenjangan sosial semakin dalam,” ujar Tauhid.

Selain itu, penurunan tingkat konsumsi warga kelas menengah juga diprediksi dapat menghambat pertumbuhan ekonomi nasional secara keseluruhan. Karena konsumsi masyarakat kelas menengah merupakan salah satu faktor penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. “Penurunan konsumsi kelas menengah akan memberatkan upaya pertumbuhan ekonomi pemerintah. Konsumsi kelas menengah yang rendah akan membuat dorongan pertumbuhan ekonomi melalui konsumsi masyarakat semakin sulit,” jelasnya.

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, menambahkan bahwa penurunan jumlah kelas menengah dapat menyebabkan pertumbuhan ekonomi di bawah 5%. Konsumsi masyarakat kelas menengah selama ini menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi negara. “Pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa terhambat jika jumlah kelas menengah terus menurun. Indonesia bisa terjebak dalam middle income trap dan sulit untuk menjadi negara maju,” ucap Bhima.