Rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) juga tercatat naik menjadi 4% dari 3,88% pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, mengatakan bahwa pertumbuhan kredit UMKM saat ini dipengaruhi oleh kondisi makroekonomi dan dinamika perekonomian global serta geopolitik.
Meskipun masih terdapat tantangan dalam penyaluran kredit kepada UMKM, Himbara dan perbankan lainnya tetap optimis dan mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan penyaluran kredit kepada pelaku UMKM secara sehat dan berkesinambungan. Upaya inklusi keuangan dengan perluasan jaringan Laku Pandai serta program Kredit Usaha Rakyat (KUR) diharapkan dapat mendorong pertumbuhan usaha debitur UMKM.
Dengan demikian, meskipun terjadi perlambatan dalam penyaluran kredit kepada UMKM, langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah dan perbankan memberikan harapan untuk pertumbuhan usaha UMKM ke depannya. Semoga dengan adanya dorongan ini, UMKM dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia.