Kementerian Kesehatan mengingatkan kita semua untuk lebih bijak dalam memilih makanan manis saat berbuka puasa. Kebiasaan mengonsumsi takjil dengan kadar gula tinggi bisa berdampak buruk pada kesehatan jika tidak diatur dengan baik, seperti meningkatkan risiko obesitas. Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, kebiasaan ini bisa menyebabkan berbagai penyakit tidak menular.
Seringkali kita tidak menyadari bahwa minuman yang kita pesan di restoran atau warung makan mengandung gula dalam jumlah besar. Selain itu, kebiasaan mengonsumsi makanan manis dalam porsi berlebihan setelah berpuasa juga cukup umum. Contohnya, es buah atau kolak yang sering menjadi pilihan utama saat berbuka puasa, padahal kandungan gulanya cukup tinggi.
Nadia menyarankan agar kita tetap bisa menikmati makanan manis, asalkan tidak berlebihan. Sebagai contoh, Nabi Muhammad merekomendasikan kurma sebagai makanan manis yang tidak membahayakan kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa kita tidak mengonsumsi makanan manis secara berlebihan.