Beberapa Makanan Tradisional yang Terancam Punah di Bumi

Beberapa Makanan Tradisional yang Terancam Punah di Bumi

Pemanasan global merupakan ancaman serius bagi kehidupan manusia yang telah menjadi perhatian publik selama bertahun-tahun. Perubahan iklim dapat membahayakan sistem pasokan pangan global dalam jangka waktu yang panjang. Kekeringan, gelombang panas, kebakaran hutan, dan banjir dapat mengancam ketersediaan bahan makanan pokok seperti gandum dan beras. Namun, selain dampak nyata terhadap rantai makanan global, pemanasan global juga dapat menyebabkan punahnya makanan tradisional dari berbagai negara.

Menurut laporan dari Euronews, beberapa makanan tradisional khas dari negara-negara Eropa terancam punah akibat pemanasan global. Misalnya, keju Gouda dari Belanda diprediksi akan punah dalam 100 tahun ke depan karena banjir yang disebabkan oleh permukaan laut yang rendah dan perubahan iklim. Para ahli bahkan meramalkan bahwa jumlah keju Gouda akan berkurang drastis di masa depan.

Di Yunani, kerang yang biasa digunakan dalam masakan tradisional juga mengalami penurunan hingga 90 persen karena gelombang panas yang mematikan. Hal ini mengakibatkan kerang Yunani “Saganaki” terancam hilang dari menu hidangan. Sementara itu, truffle putih Italia yang diakui sebagai warisan takbenda kemanusiaan oleh UNESCO juga terancam punah karena perubahan iklim dan deforestasi.